8.861 Remaja di Karawang Alami Anemia, Dinkes Sebut Angkanya Turun 25,77%

8.861 Remaja di Karawang Alami Anemia, Dinkes Sebut Angkanya Turun 25,77%

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karawang, Nurmala.--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang berhasil mencatat penurunan angka anemia pada remaja putri sebesar 26,77% pada tahun 2024.

Program penanganan anemia ini menyasar 33.591 remaja putri dari kalangan siswa SMP kelas 7 dan SMA kelas 10. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.106 remaja telah menjalani screening.  

Berdasarkan hasil screening, tercatat 8.861 remaja putri mengalami anemia. Rinciannya, 5.247 orang mengalami anemia ringan, 3.268 anemia sedang, dan 346 anemia berat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karawang, Nurmala, menjelaskan bahwa program yang dijalankan sejak 2022 melalui Gerakan Remaja Sehat, Keren, dan Cerdas (Greskece) telah menunjukkan hasil yang signifikan. 

BACA JUGA:Muspika Telukjambe Timur Gelar Apel dan Penanaman Sayuran untuk Peringati Hari Desa Nasional

BACA JUGA:Polisi Ringkus 'Limbad' Terduga Pembunuh Aktor Serial Mak Lampir Sandy Permana

“Kami terus menjalankan program Greskece dengan empat pesan kunci, yaitu sarapan sehat, aktivitas fisik, konsumsi tablet tambah darah, dan tidak merokok. Program ini didukung kegiatan kampanye tahunan tingkat kabupaten, dengan tujuan menurunkan angka anemia remaja putri dan dampak lanjutan seperti stunting, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga kematian ibu dan bayi,” ungkap Nurmala, Rabu (15/1).  

Salah satu uji coba dilakukan pada tiga sekolah percontohan yang dinamakan “Sekolah Balad Tangkas”. Hasilnya sangat menggembirakan, di mana prevalensi anemia di salah satu sekolah menurun dari 57% menjadi 17% hanya dalam waktu satu bulan. 

"Anemia berat yang awalnya tercatat sebanyak 24 orang juga turun drastis, menyisakan hanya 2 orang setelah program ini dijalankan," jelasnya.  

Pada 2025, Dinkes Karawang menargetkan perluasan program ke 50% SMP dan SMA sederajat di wilayah Karawang. Rangkaian program akan mencakup pelatihan bagi guru dan siswa sebagai pendidik sebaya, bimbingan teknis ke sekolah-sekolah, serta penyediaan buku pedoman dan e-buklet untuk menyebarluaskan informasi kepada siswa, orang tua, dan pihak sekolah.  

Dalam penanganan anemia, remaja putri yang sudah discreening akan mendapatkan tablet tambah darah dengan dosis yang disesuaikan. Mereka yang normal diberikan satu tablet per minggu, sedangkan anemia ringan mendapat satu tablet per hari selama sebulan.

BACA JUGA:DPMD Dorong Pemdes untuk Percepat Pemenuhan Syarat Penyaluran Dana Desa Tahun 2025

BACA JUGA:Kabupaten Bekasi Nihil Kasus HMPV, Warga Diminta Tetap Waspada

Untuk anemia sedang, diberikan dua tablet per hari selama 2-4 minggu, dan jika hasilnya membaik, dosis akan diturunkan. Namun, untuk anemia berat, pasien akan langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: